Selasa, 25 Maret 2008

Awas Pengobatan Islami Gadungan







Ketika tubuh terserang penyakit, kita tentu ingin segera sembuh. Berbagai ikhtiar dilakukan untuk mencari kesembuhan. Bila sakit yang diderita semakin berat terasa, atau termasuk penyakit ganas, maka upaya pengobatan lewat jalur medis pun akan memakan biaya yang tak terhitung banyaknya. Akhirnya, banyak yang kemudian beralih mengandalkan pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif pada umumnya dikenal lebih murah dan terjangkau, lebih aman, dan tidak memiliki efek samping yang merugikan. Sayangnya, saat ini banyak pengobat alternatif yang mengaku bisa menyembuhkan segala macam penyakit, kadang diembel-embeli "dengan cara islami", namun kenyataannya, metode pengobatan yang dilakukan jauh dari syar'i, bahkan tak jarang bercampur dengan kesyirikan.

JANGAN SALAH PILIH

Jika ingin berobat dengan pengobatan alternatif, kita sebagai umat Islam harus pandai-pandai memilih agar tidak mendatangi pengobat 'islami' gadungan. Janganlah Anda mudah tertipu oleh iklan atau penampilan "sang tabib". Sebab, jika Anda sampai mendatangi seorang tabib yang ternyata gemar mengobati orang dengan cara yang bercampur kesyirikan, maka sama saja Anda mendatangi seorang dukun! Walaupun ia mengaku Kyai, bergelar Haji, memakai gamis atau jubah putih dan bersorban, namun jika ia mengaku mengetahui hal-hal yang ghaib, dan cara mengobatinya dengan meminta bantuan jin atau bercampur dengan kesyirikan, maka tetap saja ia seorang dukun! Anda tidak boleh mendatanginya, walau Anda membaca dalam iklannya di koran bahwa ia pengobat islami dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat melarang umatnya mendatangi para dukun. Tidak diperbolehkan pula mempercayai atau membenarkan apa yang mereka katakan, karena sesuatu yang mereka katakan mengenai hal-hal yang ghaib itu hanyalah didasarkan atas perkiraan belaka, atau berdasarkan informasi dari jin yang menjadi sekutunya. Dengan demikian para dukun itu telah melakukan perbuatan yang kufur dan sesat.
Allah berfirman, "Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan." (Al-Jin: 6)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya malaikat turun di awan, lalu menyebutkan perkara yang telah diputuskan di langit, lalu setan mencuri dengar dan mendengarnya. Kemudian berita itu disampaikan kepada para dukun, kemudian mereka menambah berita itu dengan seratus kedustaan yang dia buat-buat dari mereka sendiri." (Riwayat Al-Bukhari)
Adapun hadits-hadits/sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan larangan pergi ke dukun di antaranya:
"Barangsiapa mendatangi 'arraaf' (tukang ramal), tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari." (Riwayat Muslim)
"Barangsiapa yang mendatangi kahin (dukun) dan membenarkan apa yang dia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam." (Riwayat Abu Daud)

CIRI-CIRI PENGOBATAN ISLAMI PALSU

Kita hendaknya jangan sampai berobat dengan obat maupun cara yang haram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah dan jangan berobat dengan (obat) yang haram." (Riwayat Ad-Daulabi, dihasankan oleh Al-Albani)
Karena itu, jangan sampai seorang muslim terjebak berobat kepada orang yang mengaku sebagai pengobat islami, namun ternyata dia seorang dukun. Perlu diketahui, seorang pengobat islami sejati tidak pernah mengobati seseorang dengan meminta pertolongan kepada selain Allah. Dia tidak pernah menggunakan cara-cara seperti menyajikan sesaji dan mantera-mantera yang tidak ada syariatnya. Ia pun tidak akan memberikan benda-benda "bertuah" atau tulisan-tulisan Arab sebagai jimat untuk mengusir penyakit.
Sedangkan dukun, pengobatan yang dia lakukan syarat dengan sihir dan kesyirikan. Adapun ciri-ciri tukang sihir atau pengobat islami palsu sebagaimana disebutkan oleh Syekh Wahid Abdus Salam adalah sebagai berikut:
- Bertanya kepada pasien tentang namanya dan nama ibunya (tanggal lahir/hari/weton).
- Meminta satu benda "bekas" pasien yang mengandung bau keringatnya, seperti pakaian, peci, sapu tangan, dan lain-lain.
- Meminta hewan dengan sifat-sifat tertentu untuk disembelih tanpa menyebut nama Allah. Terkadang darah hewan tersebut dioleskan pada bagian tubuh pasien yang terasa sakit, atau hewan itu dibuang di tempat yang tidak berpenghuni."
- Menulis dan membaca mantera-mantera yang tidak dipahami maknanya.
- Memberikan kain penutup (hijab) kepada pasien untuk menutupi gambar persegi empat, yang di dalamnya terdapat huruf-huruf atau angka-angka.
- Memerintahkan kepada pasien agar memisahkan diri dari orang banyak dalam masa tertentu, di sebuah ruangan yang tidak tembus sinar matahari.
- Meminta pasien agar tidak menyentuh air dalam waktu tertentu, biasanya 40 hari.
- Memberikan sesuatu kepada pasien untuk dikubur dalam tanah.
- Memberi pasien kertas-kertas untuk dibakar dan melakukan pengasapan.
- Berkomat-kamit dengan bacaan yang tidak dipahami.
- Kadang-kadang tukang sihir memberi tahu kepada orang yang datang tentang namanya, tempat tinggalnya, serta kesulitan yang menyebabkan ia datang.
- Menulis huruf-huruf terpisah pada selembar kertas atau piring dan menyuruh pasien untuk menghancurkan dengan air lalu meminumnya.
Demikianlah ciri pengobatan ala tukang sihir. Tinggalkanlah ia jika Anda menjumpainya dengan satu atau beberapa ciri di atas, karena berarti ia dukun atau tukang sihir, walaupun penampilannya terlihat islami. Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar: