Senin, 12 Mei 2008

My Life, My Adventure

Kafemuslimah.com
Apakah kalian takut dengan ketinggian? Atau gentar dengan kedalaman? Ternyata, tidak semua orang berani dengan ketinggian. Pun tidak semua orang berani dengan kedalaman atau keterterjalan. Ada banyak yang merasa gemetar jika diletakkan di sebuah tempat yang tinggi sekali dengan pemandangan yang amat terjal. Fenomena inilah yang dengan jeli diambil oleh sutradara yang menangani pembuatan video clip iklan Jarum Super yang diberi judul “My Life, My adventure”.

Dengan kelihaian kamera yang lumayan bagus mencari sudut gambar, digambarkan sebuah tebing terjal yang curam. Lalu muncul sebuah pertanyaan, “Kamu pikir ini rintangan?”. Tak lama gambar beralih ke sebuah sosok yang sedang gigih dan penuh percaya diri memanjat tebing tersebut dengan sebuah tulisan yang menyertainya,, “Aku bilang ini tantangan.” Ada pertanyaan yang menggambarkan sebuah keraguan yang lazim dimiliki oleh orang banyak ketika bertemu hal serupa, tapi ada kekecualian yang dimiliki oleh sebagian kecil orang untuk menjawabnya bahwa hal yang dianggap ragu-ragu itu sebenarnya merupakan hal yang biasa bagi mereka. Dan demikianlah pesan yang tampaknya ingin disampaikan oleh iklan My Life, My Adventure itu bergulir.

Ketika digambarkan sebuah padang pasir yang luas dan gersang yang mungkin bagi sebagian orang dianggap sebagai hal yang ingin dihindari karena panas, gersang dan bisa jadi mendatangkan sindrom hilang orientasi arah, maka bagi sekelompok anak muda justru padang pasir ini dijadikan sebagai lahan untuk bermain surfing di atas pasir dengan tulisan yang menyertainya, “Kamu bilang ini padang gersang….. Aku bilang ini bikin senang.”.
Atau ketika digambarkan sebuah ujung tebing (cliff) yang dibawahnya ada sebuah jurang terjal yang berakhir dengan lautan dengan ombak yang memecah bebatuan yang ada di pinggir tebing. Muncul sebuah pernyataan, “ Kamu bilang ini jalan buntu…. Aku bilang mainan baru.” Dan terjunlah seorang anak muda dari ujung tebing tersebut. Tidak ada rasa takut, apalagi suasana tegang. Ada beberapa seri lain dari iklan ini. Tapi pesannya sama. Apa yang dianggap berbahaya oleh orang kebanyakan, maka bagi sekelompok orang yang memiliki nyali kuat dan tekad yang membara, semua menjadi terasa menyenangkan. Pesan yang baik sebenarnya. Hanya saja, pesan ini diusung oleh iklan sebuah produk rokok. Apa artinya?

Semua orang, tentu sudah tahu akan bahaya dari rokok. Kandungan yang terdapat di dalam rokok, bisa membawa banyak sekali penyakit dan masalah gangguan kesehatan bagi siapapun. Ya. Siapapun. Artinya, bukan hanya bagi si perokok itu sendiri tapi juga orang-orang yang ada di sekitarnya yang biasa disebut dengan perokok pasif. Begitu bahayanya rokok maka ada segelintir ulama yang merasa perlu mengeluarkan pernyataan bahwa rokok itu haram. Pemerintah tahu bahaya ini tapi tentu saja tidak kuasa melarang semua orang untuk tidak merokok. Yang bisa dilakukan adalah memperkecil ruang lingkup kemudahan orang untuk menikmati rokok. Seperti dengan mengeluarkan perda larangan merokok di tempat umum, rumah sakit dan sekolah. Serta mencantumkan peringatan akan bahaya rokok di setiap kemasan rokok. Jika kalian perhatikan, maka di setiap kemasan produk rokok atau iklan produk rokok, selalu tersisip tulisan “merokok dapat menyebabkan penyakit kanker, kerusakan hati, gangguan kehamilan dan janin.” Tapi, jika dikaitkan dengan kepiawaian pesan yang diusung oleh iklan rokok My Life, My Adventure, maka semua masalah dan bahaya yang dibawa oleh rokok, bagaikan debu bagi para perokok. Entah mengapa, pesan dari My Life, My Adventure yang sampai ke kepala saya adalah, “Rokok itu berat, rokok itu bahaya, tapi… emangnya gue pikirin? Ini hidup, hidup gue.”

Fuih. Perokok itu memang sombong dan egois ya?
Ingatan saya jadi melayang kepada seorang almarhum seorang teman pecinta alam. Dia hobby sekali menjelajah alam seorang diri. Menikmati kesyahduan dan keperkasaan alam seorang diri. Hingga akhirnya musibah menimpa dirinya. Tangannya terkena hawa dingin yang amat dingin sehingga mematikan seluruh syaraf di lengannya. Dalam kondisi sakit seperti ini, ternyata yang mengalami rasa sakit ini bukan hanya dirinya seorang tapi juga keluarganya. Ibunya menangis dan amat terpukul, adiknya ketakutan ditinggalkan oleh sang kakak, sang bapak kesana kemari mencari pertolongan, kekasihnya bersedih karena harapan yang porak poranda. Ternyata, slogan My Life, My Adventure yang diusung oleh teman saya itu, isinya bukan hanya ada dirinya sendiri. Ada orang lain di sekelilingnya yang tidak bisa dilepaskan dari dirinya begitu saja. Orang-orang yang baru akan diingat justru ketika kesempitan, kesedihan dan kesusahan datang menghadang. Dan memang begini inilah biasanya akhir hidup seorang perokok berat. Terkena kanker atau gangguan penyakit berat lainnya. Sewaktu mereka masih muda dan kuat, tentu tak pernah terbayangkan oleh para perokok ini akan penderitaan mengalami kanker atau penyakit berat lainnya. Atau tak pernah terbayangkan oleh mereka ketika tiba-tiba anak-anak mereka mengalami penyakit paru-paru atau batuk yang berkepanjangan. Hingga ketika akhirnya penyakit datang menyapa dan mulai menggerogoti tubuh perkasa, maka dimulailah pengurasan harta keluarga untuk biaya pengobatan, serta menyedot perhatian besar seluruh sanak family untuk datang membantu.

Ah. Perokok itu memang seorang yang egois. Ketika senang, mereka inginnya bersenang-senang sendirian saja, tapi begitu tiba saatnya untuk sakit, semua orang akan diseretnya untuk ikut menderita. Lalu sebenarnya petualangan (adventure) yang disampaikan oleh iklan tersebut, apakah benar hanya dimiliki oleh si petualang saja? (penulis: ade anita)

Tidak ada komentar: