Selasa, 03 November 2009

 AKANKAH KITA MENJUMPAINYA LAGI?

Alhamdulillah, kita masih diperkenankan menjumpai Ramadhan lagi. Bulan istimewa dan penuh kemuliaan. Untuk itu, sudah sepantasnyalah kita bersyukur atas karunia yang besar ini.

Namun, sungguh disayangkan, nikmat yang besar ini tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kebanyakan kaum muslimin di bulan Ramadhan, perbuatan mereka tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa.

Terkadang, ada yang masih dijumpai melalaikan kewajiban atau melakukan keharaman. Mereka menghabiskan puasa ditemani berbagai bentuk kemaksiatan. Mulai jalan-jalan pagi, gosip selebriti, hingga “ngabuburit” di sore hari. Dan sekali lagi, ini sangat disesalkan. Padahal, di kesempatan ini Allah l menjanjikan ganjaran yang sangat besar. Rasulullah bersabda,

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan berharap pahala Allah, maka diampuni dosa-dosanya di masa lalu.” (Riwayat al Bukhari dan Muslim)

Tidak diragukan lagi, balasan yang sangat agung tersebut tidaklah diberikan kepada orang yang sekadar meninggalkan makan atau minum saja! Sebagaimana sabda Nabi Muhammad,

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan masih juga melakukannya, maka Allah tidak membutuhkan terhadap puasanya, meskipun ia meninggalkan makan dan minum.” (Riwayat al Bukhari)

Untuk itu, sebagai muslim yang berakal, kita semestinya tidak menjadikan hari-hari puasa sama seperti hari-hari biasa. Sudah seharusnya di hari-hari puasa ini, kita menjadi hamba yang lebih takwa dan taat kepada-Nya.

Pembaca sekalian, pernahkah kita renungkan nikmat usia dan kesehatan yang dikaruniakan Allah? Sungguh umur kita terbatas! Cobalah perhatikan, ke mana orang-orang yang tahun lalu berpuasa bersama kita?

Kemanakah orang-orang yang tahun lalu Tarawih bersama kita? Sebagian dari mereka sudah dijemput malaikat maut! Sebagian lagi sedang terbaring sakit! Sehingga, mereka tidak mampu berpuasa dan shalat Tarawih. Sepatutnya, selain bersyukur kepada Allah, marilah kita gunakan kesempatan ini untuk berbekal sebaik-baiknya. Sebab, boleh jadi ini merupakan Ramadhan terakhir kita.

Pembaca sekalian, kami berharap pembahasan nikah edisi ini bisa dijadikan penggugah semangat untuk memanen pahala di bulan Ramadhan ini. Bukankah dengan mengingat mati, itu sudah cukup menjadi nasihat bagi kita? Dan di dalam edisi ini pula, Anda dapat menemukan rubrik baru “Kiat Bisnis”. Rubrik ini akan muncul bergantian dengan rubrik “Pilar Bisnis”. Semoga kehadirannya, mampu memberikan semangat baru bagi Anda dalam merintis usaha.

Sebagi penutup, marilah kita renungkan firman Allah berikut ini,

“…dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati.” (Luqman : 34)

Tidak ada komentar: